FILM JOMBLO: REBOOT ROBOT ATAU BARU BERBOBOT?
G E B Y A R F I L M
I N D O N E S I A
JOMBLO:
REBOOT ROBOT ATAU
BARU BERBOBOT?
Oleh Moch.Taufik
Hidayatullah
No. 11 / 24 Feb 18 / Gebyar Film Indonesia
Hanung Bramantyo memilih menggarap ulang
film Jomblo (2006) menjadi suguhan
cerita yang lebih segar namun tetap mempertahankan benang merah dari novel
karya Adhitya Mulya. Apabila kita menyaksikan film produksi Falcon Pictures
ini, kita akan bertanya-tanya: “Apa latar belakang yang mendesak sang sutradara
berkeinginan membuat versi baru dari film yang semula diproduksi Sinemart
Pictures ini?”
Suasana dilematis menjadi keniscayaan,
sebagaimana film reboot kebanyakan, konten menjadi pertaruhan daya tarik dan
tolak ukur perbandingan. Berbagai komponen cerita dimaksimalkan, teknis dipoles
sedemikian apik, dan substansi yang hendak ditransfer ke penonton lebih matang
dikomposisikan. Dalam hal ini, film Jomblo
(2017) mengajak penonton pecinta film Jomblo
terdahulu ataupun yang belum pernah menonton berargumen bahwa film reboot satu
ini sekadar proyek untung-untungan dengan
mengedepankan cerita yang lebih berbobot. Dengan berbagai pendekatan estetika
yang ditata sedemikian optimal, membuat film komedi yang juga komplit
menyajikan kisah haru, amarah, dan kebingungan menjadi dekat dengan psikologi
penonton.




Komentar
Posting Komentar