FILM KARTINI: MENERJEMAHKAN PEREMPUAN





G E B Y A R    F I L M   I N D O N E S I A
KARTINI:
MENERJEMAHKAN
PEREMPUAN
Oleh Moch.Taufik Hidayatullah
No. 16 / 01 Maret 18 / Gebyar Film Indonesia

Kartini hadir sebagai potret perempuan tangguh yang rela mendobrak sejarah. Menonton film Kartini (2017) yang berhasil menyabet belasan nominasi piala citra ini, maka Indonesia patut berbangga memiliki riwayat yang mahir menerjemahkan perempuan yang cerdas menerjemahkan perempuan sebagai dirinya yang perempuan. Lewat tulisan-tulisannya, Kartini berperang dengan bekal intelegensi, berkutat pada tinta, dan terlatih berkorespondensi yang aroma tulisannya selalu menyengatkan kegembiraan selama belajar dan mengusir dahaga ilmu.

Tampaknya Hanung Bramantyo masih konsisten dalam menjaga perjuangannya membela derajat kaum perempuan melalui film. Setelah berperah keringat membela argumen atas kontroversi film Perempuan Berkalung Sorban (2008), kini Kartini tampaknya menjanjikan cerita yang lebih aman dari pendekatan biopik sang pahlawan nasional. Bila dicermati dengan seksama, kekuatan perempuan begitu jelas digambarkan dalam kebanyakan film Hanung. Hanya penempatan latar dan konteks perjuangan yang membedakan para perempuan menerjemahkan dan diterjemahkan dalam karya-karyanya.

Komentar

Postingan Populer