HEADLINE - Tabir Gelap Kasus Novel Baswedan, Setahun Berlalu...

H E A D L I N E N E W S
HEADLINE: Tabir Gelap Kasus Novel Baswedan, Setahun
Berlalu...
HDL MINGGU
I B - 08 April-14 April / Liputan6.com
(11 April 2018)
Penyidik senior KPK Novel Baswedan saat
berada di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2). Sebelumnya Novel Baswedan disiram
air keras saat pulang salat berjamaah pada subuh 11 April 2017.
(Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sudah setahun berlalu, tapi pelaku yang menyiramkan air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut masih misterius. Tabir kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan terlalu tebal, lagi gelap.
"Harapannya pelakunya terungkap. Ini sudah setahun belum ada kemajuan," kata perempuan berjilbab itu kepada Liputan6.com, Selasa (10/4/2018).
Rina tak butuh bantuan "orang pintar" untuk mengungkap kasus itu. Ia tak percaya hal-hal magis. Yang ditunggu perempuan tersebut adalah kepastian dari aparat penegak hukum, terutama kepolisian.
"Yang dibutuhkan sekarang adalah penegakan hukum. Jangan sampai negara abai terhadap teror air keras yang menimpa aparatnya," ucap dia. Rina juga berharap penyerang suaminya segera menyerahkan diri. Karena, ibu lima anak itu menambahkan, perbuatan zalim pasti ada hukumannya, entah di dunia atau akhirat.
Novel Baswedan diserang pada 11 April 2017, tepat setahun yang lalu, di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kala itu, ia baru pulang usai menunaikan salat Subuh di masjid. Siraman air keras membuat dua matanya cedera parah.
Kepada sang istri, pria kelahiran Semarang itu menceritakan soal siapa-siapa saja yang ia duga sebagai pelaku dan otak penyerangnya.
"Dari awal Pak Novel sudah cerita kalau pelakunya tidak akan ditangkap. Dan buktinya, sudah setahun belum ditangkap," ungkap istri Novel Baswedan itu.
Pada 25 Februari 2018 siang, Novel Baswedan berbincang dengan Liputan6.com di rumahnya di jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Salah satu yang dibahas adalah dugaan keterlibatan "orang besar" dalam penyerangannya.
Novel juga hanya bergumam ketika ditanya siapa Jenderal yang terlibat. Malah dia mengaku belum mengetahui persis soal siapa yang tega membuat mata kirinya buta saat ini.
"Hmmm, siapa? Ada jenderal? Ah, bisa saja situ," ujar Novel Baswedan.
Polisi: Bukan Berarti Kami Tak Kerja
Sudah setahun berlalu, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Saat ditanya soal perkembangan penyelidikan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, sampai saat ini tim yang dibentuk dari Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri terus bekerja keras untuk mengungkap kasus tersebut.
Soal perkembangannya sampai di mana, dia mengaku belum ada laporan terbaru. "Saya belum dapat laporan lagi," kata Setyo di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menambahkan, anggotanya masih mencari pelaku dan mencari saksi dalam kasus penyerangan Novel Baswedan. Menurut dia, kasus ini tak mandek. "Ada perkembangannya," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa lepas siang.
Perkembangannya, antara lain ada hotline dan saksi tambahan. Dia menjelaskan, setiap mendapatkan informasi perkembangan, Kapolda Metro Jaya pasti menyampaikannya ke pimpinan Polri dan KPK.
Menurut Argo, dengan lama terungkapnya kasus ini, bukan berarti kepolisian tidak bekerja. Dia mengklaim, ada kasus yang terungkap cepat, tapi ada juga yang memakan waktu.
"Ya, seperti ada beberapa kasus yang di Jakarta, ada yang tiga tahun, ada yang dua tahun. Ada yang hitungan bulan, kita tunggu saja yang terpenting bahwa komitmen Polda Metro Jaya, kita masih mencari pelakunya," kata Argo.




Komentar
Posting Komentar